Senin, 09 Januari 2012

LANDASAN TEORI KOMUNIKASI DAN INFORMASI


1.     PENDAHULUAN
1.1.         LATAR BELAKANG
Sudah diketahui banyak orang bahwa komunikasi ada di mana-mana, di rumah, kampus, dan masjis; bahkan ia sanggup menyentuh segala aspek kehidupan kita (Jalaluddin Rakhmat, 1985). Artinya, hampir seluruh kegiatan manusia, di mana pun adanya, selalu tersentuh oleh komunikasi. Pada bidang kajian seperti menajemen, administrasi, hukum, matematika dan biologi misalnya, komunikasi selalu menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pengembangannya. Administrasi tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Bidang pendidikan, misalnya tidak bisa berjalan tanpa dukungan komunikasi, bahkan pendidikan hanya bisa berjalan melalui komunikasi (Jourdan, 1984). Dengan kata lain, tidak ada perilaku pendidikan yang tidak dilahirkan oleh komunikasi. Bagaimana mungkin mendidik manusia tanpa berkomunikasi, mengajar orang tanpa berkomunikasi, atau memberi kulia tanpa bicara. Semuanya membutuhkan komunikasi, komunikasi yang sesuai dengan bidang daerah yang disentuh.
Karena pentingnya fungsi  komunikasi secara umum, komunikasi pendidikan dan komunikasi instruksional dengan aspek-aspek turunannya, adalah sebuah proses dan kegiatan komunikasi yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan nilai tambah bagi pihak sasaran, yang dalam banyak hal sebenarnya adalah untuk meningkatkan literasi di banyak bidang kehidupan yang bernuansa teknologi, komunikasi dan informasi. Sedangkan komunikasi instruksional lebih merupakan bagian kacil dari komunikasi pendidikan. Ia merupakan proses yang dipola dan dirancang secara khusus untuk mengubah perilaku sasaran dalam komunitas tertentu ke arah yang lebih baik. Karena tujuannya untuk mengubah perilaku sasaran tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan, kenyataannya sampai saat ini masih banyak masalah pendidikan terutama dalam hal:
1.      Pemerataan dan perluasan akses pendidikan.
2.      Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan.
3.      Peningkatan government dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan.
Salah satu alternatif pemecahan masalah pendidikan tersebut, melalui penetapan teknologi pembelajaran, yaitu dengan mendayagunakan sumber-sumber belajar yang dirancang, dimanfaatkan, dan dikelola untuk tujuan pembelajaran. Teknologi pembelajaran memanfaatkan media komunikasi yang berbasis teknologi komunikasi yaitu radio dan televisi. Kontribusi atau dukungan teori dan teknologi komunikasi dalam teknologi pembelajaran yaitu adanya berbagai model pembelajaran alternatif yang inovatif berbasis teknologi komunikasi untuk memecahkan masalah belajar dan pembelajaran. Misalnya: penggunaan buku, film, siaran radio, siaran TV. Dalam upaya pemanfaatan teknologi komunikasi untuk memperluas dan pemerataan akses pendidikan serta untuk menunjang peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan.
Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data secara bermakna.Oleh karena itu, teknologi informasi menyediakan begitu banyak kemudahan dalam mengelolah informasi dalam arti menyimpan, mengambil kembali, dan pemutahiran informasi.

0 komentar:

Posting Komentar